Diagram Alur Kesebangunan

.......

Syarat Kesebangunan pada segitiga:

(1)Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama. (2)Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. (3)Dua sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama dan sudut bersesuaian yang diapit sama besar.

Excellent Privat 0822-1320-1985.

Les Privat dengan fasilitas terlengkap (Modul Materi Lengkap, Latihan Soal, dll).

Program Pulang Sekolah

Ayo bergabung bersama kami di "Pintar dengan Belajar di Rumah". Bersama kami kalian tidak perlu pusing lagi dengan sulitnya pelajaran di sekolah. Hubungi: 0822-1320-1985

Selamat Menempuh Ujian.

Ujian sudah dekat!! Ayo persiapkan dirimu dengan baik untuk meraih prestasi terbaik.

Sunday, October 11, 2015

Fase Pertumbuhan pada Hewan

Pertumbuhan pada hewan terdiri dari 2 fase, yaitu :

1. Fase Embrionik
      Fase embrionik adalah fase pertumbuhan zigot hingga terbentuknya embrio. Fase ini meliputi beberapa tahapan yaitu:
  1. Fase Pembelahan (Cleavage) dan Blastulasi
    Pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul membentuk seperti buah arbei disebut Morula.
    Morula mempunyai 2 kutub, yaitu :
    * kutub hewan (animal pole)
    * kutub tumbuhan (vegetal pole)
    Blastulasi sel-sel morula membelah dan “arbei” morula membentuk rongga (blastocoel) yang berisi air, disebut Blastula.
  2. Gastrulasi
    Adalah proses perubahan blastula menjadi gastrula.
    Pada fase ini :
    *Blastocoel mengempis atau bahkan menghilang
    *Terbentuk lubang blastopole akan berkembang menjadi anus
    *Terbentuk ruang, yaitu gastrocoel (Archenteron) → akan berkembang menjadi saluran pencernaan
    *Terbentuk 3 lapisan embrionik : ektoderm, mesoderm dan endoderm

    Berdasarkan jumlah lapisan embrional, hewan dikelompokkan menjadi:
    * Hewan diploblastik : memiliki 2 lapisan embrional, ektoderm dan endoderm
    * Hewan triploblastik : memiliki ketiga lapisan embrional
    triploblastik aselomata : tak memiliki rongga tubuh
    triploblastik pseudoselomata : memiliki rongga tubuh yang semu
    triploblastik selomata: memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya, yaitu basil pelipatan mesoderm

  3. Morfogenesis
    Proses pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi menjadi organ, sistem organ dan organisme.
  4. Diferensiasi dan Spesialisasi Jaringan
    Diferensiasi → jaringan/lapisan embrionik akan berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ.
    Spesialisasi → setiap jaringan akan mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya masing-masing.
  5. Imbas Embrionik
    Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik lain.

2. Fase Pasca Embrionik
Secara umum meliputi metamorfosis dan regenerasi.
  • Metamorfosis adalah perubahan bentuk secara bertingkat dari masa muda menjadi hewan dewasa. Ada dua jenis metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
    Metamorfosis tak sempurna : telur → nimfa → imago. Contohnya: pada belalang
    Metamorfosis sempurna : telur → larva → pupa → imago. Contohnya: pada Kupu-kupu dan katak.
    metamorfosis sempurna
    metamorfosis sempurna
    metamorfosis sempurna

  • Regenerasi adalah kemampuan untuk memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang atau mati.
    *hewan tingkat tinggi → regenerasi hanya terbatas pada jaringan
    *hewan tingkat rendah → regenerasi dapat sampai pada tingkat organ

Tuesday, October 6, 2015

Macam-macam Syair Menurut isinya

Menemukan Tema dan Pesan Syair

     Tahukah kalian tentang syair?
     Syair adalah salah satu jenis puisi lama. Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu'ur yang berarti perasaan. Kata syu'ur berkembang menjadi kata syi'ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum.           Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.


Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut.

1. Syair Panji

     Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.

2. Syair Romantis

     Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.

3. Syair Kiasan

     Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk merindukan bulan".

4. Syair Sejarah

     Syair sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.

5. Syair Agama

     Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayat cerita nabi, dan (d) syair nasihat.

Perlu kalian ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu. Pesan tersebut dapat kalian simpulkan setelah memahami isi sebuah syair.

Dengarkanlah pembacaan Syair Pesanan Ayahanda berikut dengan saksama! Selama kalian menyimak, tutuplah buku ini dan catatlah kata-kata sukar yang tidak kalian ketahui artinya!



     Syair Pesanan Ayahanda

Dengarkan tuan ayahanda berperi,
Kepada anakanda muda bestari,
Jika benar kepada diri,
Nasihat kebajikan ayahanda beri.

Ayuhai anakanda muda remaja,
Jika anakanda mengerjakan raja,
Hati yang betul hendaklah disahaja,
Serta rajin pada bekerja.

Menjalankan kerja janganlah malas,
Zahir dan batin janganlah culas,
Jernihkan hati hendaklah ikhlas,
Seperti air di dalam gelas.

Jika anakanda jadi besar,
Tutur dan kata janganlah kasar,
Janganlah seperti orang sasar,
Banyak orang menaruh gusar.

Tutur yang manis anakanda tuturkan,
 Perangai yang lembut anakanda lakukan,
Hati yang sabar anakanda tetapkan,
Perasaan orang anakanda fikirkan.

Kesukaan orang anakanda cari,
Supaya hatinya jangan lari,
Masyurlah anakanda dalam negeri,
Sebab kelakukan bijak bestari.

Nasihat ayahanda anakanda fikirkan,
Keliru syaitan anakanda jagakan,
Orang berakal anakanda hampirkan,
Orang jahat anakanda jauhkan.

Setengah orang fikir keliru,
Tidak mengikut pelajaran guru,
Tutur dan kata haru biru,
Kelakuan seperti anjing pemburu,

Tingkah laku tidak kelulu,
Perkataan kasar keluar selalu,
Tidak memikirkan orang empunya malu,
Bencilah orang hilir dan hulu.

Itulah orang akalnya kurang,
Menyangka dirinya pandai seorang,
Takbur tidak membilang orang,
Dengan manusia selalu berperang.
(Sumber: http://penyair.wordpress.com, 2008)


Sumber: bse Bahasa indonesia kelas 9 SMP

Menulis Cerpen berdasarkan Peristiwa Nyata

Menulis Cerpen berdasarkan Peristiwa Nyata

      Menulis cerpen harus banyak berkhayal karena cerpen memang karya fiksi yang berbentuk prosa. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerpen hanya direkayasa oleh pengarangnya. Demikian pula para pelaku yang terlibat dalam peristiwa itu. Waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa pun hanya direka-reka oleh pengarang. Oleh karena itu, cerpen (dan semua cerita fiksi) disebut cerita rekaan.
      Cerita dalam cerpen mungkin saja terjadi sebab bahan baku cerpen memang bisa berasal dari kisah yang benar-benar terjadi dalam masyarakat. Boleh jadi, bahan baku cerpen benar-benar dialami sendiri oleh pengarangnya. Kisah nyata yang benar-benar terjadi itu oleh pengarangnya diolah, yaitu ditambah, dikurangi, digabungkan, diubah nama pelakunya, diganti tempat terjadinya, dan lain-lain. Akan tetapi, semua bahan baku yang semula benar-benar terjadi itu setelah diolah oleh pengarang dalam bentuk cerpen, menjadi cerita fiksi, cerita khayal, atau cerita rekaan.
      Jika akan menulis cerpen, yang pertama-tama kalian lakukan adalah mencari dan menentukan tema. Tema cerita tersebar luas di sekeliling kalian, bahkan juga di dalam diri kita. Apa yang pernah kalian alami, lihat, dengar, rasakan, bayangkan, dan lain-lain dapat kalian pilih menjadi tema cerpen. Tema yang kalian pilih tentu saja tema yang menarik, terutama menarik bagi diri kalian dan kalian perkirakan juga menarik bagi orang lain.
      Setelah tema kalian tentukan, tema itu harus kalian rinci lebih dahulu karena tema masih berupa ide pokok. Bila tema langsung dikembangkan menjadi sebuah cerpen, penulisan cerpen masih akan mengalami banyak kesulitan. Oleh karena itu, tema harus dirinci, dijabarkan lebih lanjut, apa saja yang akan diceritakan.
      Setelah menjabarkan tema, kita perlu mempertegas peristiwa-peristiwa apa yang akan terjadi dalam cerpen. Peristiwa-peristiwa itu kemudian kalian susun demikian rupa sehingga membentuk plot cerita.
      Plot atau alur cerita adalah rangkaian peristiwa yang sambung-menyambung dalam sebuah cerita berdasarkan logika sebab akibat. Dalam sebuah cerita terdapat berbagai peristiwa. Akan tetapi, peristiwa-peristiwa dalam cerita itu tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan antara peristiwa satu dengan peristiwa lainnya. Rangkaian peristiwa itulah yang membentuk plot atau alur cerita.


Bacalah pengalaman Wayan berikut ini.
      Sejak duduk di kelas VII SMP aku sudah rajin menabung. Rencananya uang tabungan tersebut akan aku belikan playstation kesukaanku. Akan tetapi, keinginan tersebut berubah setelah ibu meminjamnya untuk memperluas usaha yang dimiliki keluargaku.
      Pengalaman Wayan tersebut dapat diubah menjadi penggalan cerpen berikut.


Celengan ayam

      Celengan ayam itu kutimang-timang. Terasa berat di tanganku. Mungkin sudah ada beratus-ratus uang logam dan lembaran ribuan di sana. Mungkin juga sudah cukup untuk membeli playstation impianku. Tapi ... kembali terngiang ucapan ibu tadi siang.
      "Yan, bagaimana menurutmu kalau celengan ayammu tidak usah kamu gunakan untuk membeli playstation?" ucap ibu lirih.
      "Lalu mau digunakan untuk apa, Bu?"
      "Ibu mempunyai rencana untuk memperluas kios kita dengan barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
      Kamu mengerti maksud ibu bukan, Yan?"
      "Iya, Bu."
      Ah seandainya saja ayah masih ada. Tentu ibu tidak perlu bersusah payah membuka kios seperti itu. Seandainya saja ... .
      Dengan pelan-pelan kuelus celengan ayam itu. Ada rasa sayang untuk merelakan satu-satunya benda yang kumiliki itu.
      Celengan yang kumiliki sejak kelas VII SMP. Setiap hari aku mengisinya dengan uang saku yang diberikan ayah. Sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya menjadi seberat ini. Haruskah kubuka celengan itu untuk kuberikan pada ibu?
      Sekelebat wajah ibu membayang di pikiranku. Aku kasihan padanya. Sejak ayah meninggal. Ibu terlihat semakin bertambah tua, mungkin karena beban berat yang harus ditanggungya. Kubulatkan niatku untuk merelakan celengan ayam itu.
      Untuk terakhir kali kuelus celengan itu. Selamat tinggal playstation. Perlahan kuangkat celengan itu dan kubanting ke lantai. Pyaar ... . Celengan itu pecah berkeping-keping. Uang logam dan lembaran uang kertas berserakan di lantai. Kupungut satu per satu untuk kuhitung.
........................................
(Sumber: Yunior, 2 Desember 2007 dengan pengubahan)



Sumber: bse Bahasa indonesia kelas 9 SMP

Cerpen "Nasi Goreng"

Nasi Goreng

Oleh: Duryatin Amal


        Rima dan Ramli tinggal bertiga dengan ibu mereka. Rima kini baru masuk SMA. Dan Ramli naik ke kelas VII SMP. Ibu mereka bekerja sebagai pencuci pakaian di beberapa rumah besar. Walaupun demikian, Rima dan Ramli tetap bercitacita tinggi. Mereka selalu rajin belajar dan tidak putus asa.
        Tahun ini, Rima sangat bangga, karena ia diterima di salah satu SMA favorit. Rima harus menjalani MOS (Masa Orientasi Siswa) selama tiga hari pertama. Pada masa itu, ia bisa berkenalan dengan siswa lainnya. Juga dengan kakak kelas dan dengan program sekolahnya.
        Pada hari kedua MOS, Kak Mimi, salah satu kakak OSIS memberi pengumuman, "Adik-adik kelas sepuluh, besok ada acara tukaran makanan. Jadi kalian semua harus bawa makanan sendiri-sendiri. Nantinya akan saling ditukarkan!"
        "Kak, makanannya misalnya apa, Kak?" tanya salah seorang anak.
        "Oh, ya! Harus nasi lengkap dengan lauk dan sayuran. Harganya minimal Rp2.000,00."
        Setelah Kak Mimi pergi, Rima jadi bingung sendiri. Dia akan membawa nasi dan lauk apa? Di rumahnya tak ada lauk yang enak dan istimewa. Paling hanya tempe dan tahu. Di rumah biasanya Rima menambahkan kecap di nasi putihnya. Itu sudah terasa nikmat sekali baginya. Tapi kalau Rima membawa menu seperti itu ke sekolah, ia takut diejek kawan-kawannya.
Setiba di rumah, Rima menceritakan tugasnya itu kepada ibu.
        "Rim, sekarang ibu mau kerja dulu. Kamu saja yang memikirkan menu apa yang akan kamu bawa. Kalau bisa yang murah-murah saja. Agar ibu sanggup membelinya," kata ibu.
        Namun, sampai ibunya pulang kerja, Rima belum juga menemukan jalan keluarnya. Untungnya pada saat sedang belajar malam, ia menemukan ide. Rima bergegas menemui ibunya.
        "Bu, bagaimana kalau besok Rima bawa nasi goreng saja? Murah dan mudah kan, Bu?" ujar Rima.
        "Benar juga. Kalau begitu, besok pagi-pagi akan ibu buatkan nasi goreng," kata ibu sambil menguap.
        Rima iba melihat ibunya. Ibu Rima sebenarnya belum terlalu tua. Namun karena ia bekerja sangat keras, wajahnya tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
Paginya, Rima membantu ibunya memasak nasi goreng. Nasi goreng itu lalu dibungkus dengan daun pisang yang diambil dari kebunnya.
        "Terima kasih, ya, Bu. Rima berangkat dulu, ya!" pamit Rima pada ibunya.
        Dengan gembira ia mengayuh sepeda tuanya menuju ke sekolah. Beberapa saat kemudian, Rima sudah berada di dalam kelas. Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya tibalah acara yang dinanti-nanti Rima. Acara pertukaran makanan. "Adik-adik kelas sepuluh, sudah bawa makanan semua, kan?" tanya kakak OSIS.
        "Sudah Kak!" jawab murid-murid kelas sepuluh serentak.
        Makanan yang dibawa murid-murid lalu dikumpulkan di meja guru. Rima mulai tegang.
Bagaimana jika makanannya jatuh pada temannya yang kaya? Apa dia mau memakan nasi gorengnya yang sederhana? Rima takut kalau-kalau teman-temannya mencemooh masakan itu.
        Akhirnya saat pembagian makanan pun tiba. Rima mendapat makanan dari Rio. sedangkan nasi goreng bungkusannya diterima Miranda. Rima tidak langsung membuka kotak bekal dari Rio. Ia melirik ke arah Miranda yang membuka bungkusan nasi gorengnya itu.
        "Wow, nasi goreng! Aku suka sekali nasi goreng! Wah kelihatannya enak!" sorak Miranda. Rima melihat Miranda memakan sesendok nasi gorengnya.
        "Wow, enak sekali! Punya siapa ini?" tanya Miranda.
        "Itu punyaku," jawab Rima. "Oh, kamu Rima, ya?" "Iya," jawab Rima singkat.
        "Rim, siapa yang memasak nasi goreng ini?" tanya Miranda.
        "Ibuku," sahut Rima sedikit lega.
        "Kebetulan, lusa ulang tahunku. Aku sedang cari makanan katering. Apa ibumu mau menerima pesanan nasi goreng seperti ini?" tanya Miranda.
        "Bisa! Tentu saja bisa! Nanti akan aku bicarakan dengan ibuku," sahut Rima senang. Rosa dan Maya mendekati Miranda dan Rima.
        "Oh, ini ya, nasi gorengnya! Boleh kucoba?" kata Rosa sambil menyendok sedikit nasi goreng.         "Wah, enak sekali! Ibuku kan bekerja di kantor. Kebetulan ibu sedang bingung mencari katering untuk makan siang di kantornya! Ibuku pasti senang kalau bisa memesan nasi goreng seperti ini," kata Rosa.
        "Oh, tentu saja bisa!" jawab Rima.
        Kabar ini cepat menyebar. Sampai pada saat istirahat kedua, saat Rima sedang jalan di kantin, ibu penjual di kantin bertanya.
        "Kamu Rima, ya?" tanyanya.
        "Iya, Ada apa, Bu?" tanya Rima heran. "Begini, ibu mau pesan nasi goreng buatan ibumu yang katanya enak itu. Mau ibu jual di kantin ini. Kalau bisa, lusa ibu pesan lima puluh bungkus dulu. Kalau laris, nanti ibu akan pesan lebih banyak lagi!"
        "Oh, ya? Baiklah, nanti saya tanyakan ke ibu!" jawab Rima senang.
        "Oh, ya nanti modalnya ini ada sedikit uang," ibu kantin menyodorkan sejumlah uang. Sampai di rumah, Rima berlari-lari mendekati ibunya yang sedang memasak. Ia bercerita tentang pesanan nasi goreng yang diterimanya tadi.
        "Oh, Ibu senang sekali!" Ibu memeluk Rima. Mereka sangat bersyukur untuk berkat Tuhan hari itu.
(dikutip dengan pengubahan)



Sumber: bse Bahasa indonesia kelas 9 SMP

Unsur-unsur Intrinsik yang ada di dalam Cerpen

Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berwujud prosa. Cerpen ada yang bersifat fiktif dan nonfiktif. Cerita yang ditampilkan dalam sebuah cerpen biasanya hanya sepenggal peristiwa yang terjadi pada seseorang dan fokus cerita terletak pada tokoh utamanya. Cerpen biasanya juga diterbitkan dan dibukukan dalam bentuk kumpulan yang disebut buku kumpulan cerpen.

Akan tetapi, sebelum kalian berlatih menganalisis nilai kehidupan pada cerpen-cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen, terlebih dulu kalian harus memahami tentang unsur-unsur intrinsik yang ada di dalamnya. Pada umumnya, unsur intrinsik cerpen meliputi hal-hal berikut ini.
  1. Tema adalah sumber gagasan/ide cerita atau gagasan pokok yang dikembangkan menjadi sebuah karangan.
  2. Alur adalah urutan peristiwa sebab akibat yang menjalin suatu cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur gabung (gabungan dari alur maju dan alur mundur).
  3. Tokoh adalah pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yakni protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh penentang), dan tritagonis (tokoh ketiga).
  4. Sudut pandang adalah tempat atau titik dari mana seseorang melihat objek karangan.
  5. Latar adalah waktu dan tempat serta keadaan sosial yang digunakan pengarang dalam menyusun cerita.
  6. Amanat adalah pesan moral yang terdapat dalam cerita.
Bila kalian cermati, tokoh-tokoh di dalam cerpen mempunyai sifat dan melakukan aktivitas seperti kehidupan manusia sesungguhnya. Dengan kata lain, cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dari peran masing-masing tokoh dalam isi cerpen tersebut.

Di dalam setiap karya sastra (termasuk cerpen) terkandung beberapa nilai yang dapat diteladani atau dipetik hikmahnya. Ada pun nilai-nilai tersebut antara lain:
  1. nilai moral atau keagamaan yaitu nilai yang berkenaan dengan Tuhan dan agama;
  2. nilai kemanusiaan atau sosial yaitu nilai yang berkenaan dengan masyarakat;
  3. nilai etika atau susila atau norma yaitu nilai yang berkenaan dengan budi bahasa, sopan santun; dan
  4. nilai estetika atau keindahan yaitu nilai yang berkenaan dengan seni dan keindahan.


Sumber: bse Bahasa indonesia kelas 9 SMP

Mengkritik atau Memuji Berbagai Karya dengan Alasan yang Logis

Mengkritik dapat diartikan sebagai kegiatan mengemukakan pendapat atau tanggapan terhadap sesuatu hal yang disertai dengan uraian dan pertimbangan baik buruknya hal tersebut. Akan tetapi, sebuah kritikan oleh orang-orang sering dikaitkan dengan hal-hal yang buruk saja, sedangkan untuk hal-hal yang bagus sering disebut pujian.
Baik kritikan ataupun pujian hendaknya selalu diutarakan dengan alasan yang logis dan bahasa yang santun sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang dikritik atau dipuji. Apabila kalian mengkritik atau memuji sebuah karya seni atau produk disertai dengan alasan yang logis, tentunya pencipta seni atau produsen produk tersebut tidak akan tersinggung.

Perhatikanlah ilustrasi berikut!
Pada suatu hari murid-murid kelas IX SMP Tunas Muda ditugasi gurunya untuk melihat pameran pembangunan dan membuat laporan. Usai melihat pameran itu mereka berbincang-bincang tentang pameran tersebut.

Yadi : “Yud, ramai ya pengunjung pameran tadi.”
Yudi : “Iya, Yad. Yang dipamerkan pun bermacam-macam.”
Yadi : “Kamu benar Yud, kamu tadi memerhatikan tidak lukisan harimau yang sedang menerkam kijang. Wah, sungguh indah lukisan itu. Warna lukisannya pas dan kelihatan hidup sekali.”
Yudi: “Kamu benar, Yad, maklum itu kan karya pelukis terkenal. Jadi, ya tentu baik dan indah. Eh, Yad, kamu tadi melihat di bagian mebel tidak?”
Yadi : “Ya, melihat. Meja, kursi, dan lemari yang dipajang di situ harganya mahal-mahal.”
Yudi : “Bukankah yang di sebelah kiri harganya agak lebih murah, Yad?”
Yadi : “Iya juga sih, tetapi buatannya kurang baik, kurang halus, dan peliturnya banyak yang lecet.”
Yudi : “Ya, memang mesti begitu Yad. Yang harganya murah biasanya mutunya juga kurang baik.”

Pada ilustrasi tersebut terdapat pernyataan yang berisi pujian. Pujian itu diucapkan oleh Yadi. Dalam pujian itu Yadi juga menyebutkan alasan mengapa ia memuji lukisan itu. Selain memuji lukisan, Yadi juga mengucapkan kritikan. Yadi mengkritik pameran mebel yang harganya mahal-mahal, dan ketika Yudi mengatakan bahwa yang sebelah kiri harganya murah dijawab Yadi, bahwa yang murah buatannya kurang baik, kurang halus, dan peliturnya lecet-lecet.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam memuji atau mengkritik, seseorang harus menyebutkan alasan mengapa suatu barang atau karya seni dianggap baik atau tidak baik.



Sumber: bse Bahasa indonesia kelas 9 SMP

Cara Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif

Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif
Informasi dapat kalian peroleh melalui berbagai cara, baik secara lisan maupun tulisan. Salah satu cara yang dapat kalian lakukan untuk mendapatkan informasi secara lisan yaitu melalui kegiatan menyimak dialog interaktif. Dialog interaktif adalah percakapan yang dilakukan di televisi atau radio yang dapat melibatkan pemirsa dan pendengar melalui telepon. Ada pun narasumber yang dipilih adalah orang tahu yang persis tentang informasi yang ingin disampaikan. Selain itu, kalian juga dapat memperoleh informasi dengan bertindak sebagai pihak yang pasif, yaitu mendengarkan dengan saksama suatu kegiatan dialog interaktif yang dilakukan oleh orang lain. Dari kegiatan mendengarkan tersebut kalian dapat mencatat hal-hal penting dan menyimpulkan isi dialog yang kalian dengarkan itu. Sama halnya dengan berita, dalam dialog interaktif kalian juga harus menerapkan prinsip 5W+ 1H berikut ini.
what : apa yang didialogkan
who : siapa yang berdialog
when : kapan dialog dilakukan
where : di mana dialog dilakukan
why : mengapa dialog dilakukan
how : bagaimana hasil dialog tersebut

Tunjuklah beberapa teman kalian untuk melakukan dialog berikut ini! Kemudian simaklah dengan saksama dialog yang dilakukan teman kalian dan catatlah isi dialog tersebut!
Penyiar : "Selamat malam para pendengar Radio Dua Duta di mana pun Anda berada. Jumpa lagi dengan Gita Paramita di acara dialog interaktif menjadi usahawan sukses. Para pendengar di rumah, jika kita minum kopi rasanya kurang pas jika tanpa gula. Memang dua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan. Sesuai dengan uraian saya tersebut di studio telah hadir Ibu Nuraini dan Bapak Sugiyo. Mereka berdua adalah wirausahawan sukses di bidang agrobisnis pangan. Ibu Nuraini adalah wirausahawati kopi robusta, adapun Bapak Sugiyo adalah wirausahawan gula. Pendengar di rumah dapat berpartisipasi dalam dialog interaktif ini dengan menghubungi nomor (021) 637300. Baiklah akan Gita perkenalkan narasumber kita pada malam hari ini. Selamat malam Ibu Nuraini dan Bapak Sugiyo!"
Ibu Nuraini : "Selamat malam Mbak Gita dan para pendengar di rumah!"
Bapak Sugiyo : "Selamat malam!"
Penyiar: "Bagaimana asal mula Bapak dan Ibu dapat menekuni usaha ini?"
Bapak Sugiyo: "Usaha ini saya mulai pada tahun 1998. Ketika itu kondisi perekonomian bangsa baru terpuruk akibat krisis moneter. Tanpa sengaja saya mendengar siaran radio tentang kiat-kiat usaha di masa krisis. Dijelaskan bahwa usaha bisa diawali dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita. Saya lalu berpikir bahwa di sekeliling saya ada banyak tanaman kelapa dan empon-empon yang bisa saya olah. Sejak saat itu saya mencoba membuat gula pasir dari air nira tersebut."
Penyiar: "Bagaimana dengan Ibu?"
Ibu Nuraini: "Pada tahun 2000 saya memulai mencoba memperbarui produk kopi robusta Sumbawa. Sebelumnya kopi robusta asal Batu Lantek tidak berkembang karena selama ini proses pengerjaan biji kopi amat sederhana. Biji kopi hanya disangrai sampai gosong dan menghitam. Ini membuat cita rasa kafeinnya hilang dan seakan-akan kita hanya meminum arangnya kopi itu. Saya mencoba memperbarui hal tersebut mulai dari proses pascapanen, pengolahan, hingga bentuk kemasannya, agar konsumen tertarik membeli produk kopi yang tak hanya merangsang bau kopinya, tapi juga enak diminum."
Penyiar: "Apa merek dagang yang Anda berikan untuk produk Anda ini?"
Bapak Sugiyo: "Saya memberi nama 'Gula Semut'."
Penyiar: "Unik sekali nama yang Anda berikan!"
Bapak Sugiyo: "Iya, karena bentuk gula ini berwujud butiran-butiran halus,serupa tumpukan semut. Saya memilih kata semut agar mudah diingat orang."
Penyiar: "Apa merek dagang yang Ibu berikan untuk produk kopi ini?"
Ibu Nuraini : "Kopi Organik Murni."
Penyiar : "Apakah Ibu menggunakan pupuk organik untuk budidaya pohon kopi tersebut?"
Ibu Nuraini : "Iya. Kopi tersebut bebas penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia karena budidayanya memakai pupuk organik."
Penyiar : "Bagaimana proses pengolahan gula semut dan kopi robusta ini?"
Bapak Sugiyo : "Pertama-tama air nira direbus. Setelah terbentuk bentuk dasar dari gula tersebut yang berupa butiran halus, baru saya mencampurnya dengan sari empon-empon."
Penyiar : "Bagaimana dengan Ibu?"
Ibu Nuraini : "Butiran biji kopi yang warnanya berbeda seperti merah atau cokelat dipilah-pilah sesuai dengan warna dan ukurannya. Biji kopi itu dicuci hingga bersih dan dijemur dua – tiga hari agar benar-benar kering. Biji kopi kering tersebut disangrai selama dua jam, barulah kopi ditumbuk dan diayak dengan alat yang sudah distandarkan."
Penyiar : "Baiklah di line 637300 telah ada yang masuk. Halo selamat malam dengan Bapak atau Ibu siapa dan dari mana?"
Penelepon : "Selamat malam. Saya Ibu Diana dari Sumedang."
Penyiar : "Ibu Diana ingin bertanya pada siapa?"
Penelepon : "Saya ingin menanyakan tentang pemasaran produk tersebut pada Bapak Sugiyo. Terima kasih."
Bapak Sugiyo : "Saya memasarkan produk tersebut dengan menitipkannya ke warung-warung, hingga memberikan contoh produk secara cuma-cuma. Pelan-pelan produk saya dikenal orang. Kemudian saya memberanikan diri untuk merambah pasar Jakarta. Langkah saya ini bisa dibilang nekat karena saat itu Gula Semut belum mengantongi surat izin dari Departemen Kesehatan. Di Jakarta produk saya berkembang hingga saya dapat merambah pasar luar negeri."
Penyiar : "Baiklah para pendengar, acara ini akan kita lanjutkan dengan kiat-kiat menyukseskan usaha setelah mendengarkan yang mau lewat ini."
(Dialog diadaptasi dari: Kompas, 7 Januari 2008 dan 24 Maret 2008)




Sumber: bse Bahasa indonesia kelas 9 SMP

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More